Friday, 19 June 2015

BIRRUL WALIDAIN

assalammualaikum sahabat fillah semuanya,,,

udah lama ana gak tulis catatan lagi yah ^_^
wah... sudah masuk bulan puasa :) semuanya pasti pada senang yaa,,,,?
ya,,iya lah senang,karna kita dapat berjumpa lagi di bulan yang penuh berkah ini ^_^
baiklah,,,, karna ini bulan puasa, maka saya akan membahas tentang keutamaan bulan puasa
dari puasa ke-1 sampai puasa ke-30,,, insyaallah kalo saya sempat share yaa :D
karna puasa yg pertama saya tidak menulis apa2,maka saya akan bahas tentang pahala puasa ke-2 ini ^_^
di simak yaaa,,,semoga bermanfaat

birul walidain? ada yg tau tidak? nah,,,kalo dalam bahasa indonesia nya berbakti pada orang tua.
birrul walidain adalah salah satu amal yang paling utama, yakni amal yang memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Aku bertanya kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
“Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala? Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya, “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Jihad di jalan jalan Allah.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/9 Fat-h dan Muslim, no. 85).

INGAT....!!! saudara2 ku,, setinggi apapun jabatan kalian, jangan pernah lupa bahwa kalian berasal dari mana. kelak jika kalian sukses,, datangi orang tua kalian dan berterimakasih lah pd mereka,, BUKAN MEREKA YANG MENDATANGI KALIAN....!!!
seorang ibu yg rela mengorbankan nyawa buat kita,yg rela perut nya di belah demi kita..
TAPI LIHAT..... apa yang kita balas terhadap mereka, hanya cacian yg menyakiti hatinya. sebanyak apapun kalian membalas jasa mereka itu tidak sebanding,sebanyak apapun uang yg kalian berikan juga tdk sebanding, mereka tidak membutuhkan balas jasa kita,tetapi bagaimana cara kita berbakti pd orang tua.

ada seorang sahabat rasulullah yg bertanya pd rasullulah :
"wahai rasulullah... siapakah org yg harus aku hormati? rasulullah menjawab "ibumu.. ibumu...ibumu.. dan ayahmu"

bahkan nama ibu di sebut 3x baru ayah...
MASYA ALLAH...

banyak ank yg sadar betapa berharga org tua,,ketika org tua nya telah meninggal dunia. jangan sampai kita menyesali semua nya ketika mereka telah tiada,,, menangis darah pun kita di kuburan mereka,takkan mampu mengulangi semuanya. buatlah org tua kita bangga. jadilah anak yg sholeh dan sholehah,,,, insyaallah...

ada 3 hal yg tidak di terima amal nya selama puasa
1. anak yg tidak meminta maaf kepda org tua
2. istri yg tidak meminta maaf kpd suami
3. orang yg memutuskan tali silahturahmi..

ada sebuah kisah di zaman rasulullah,seorang anak yg berbakti pd org tua yaitu kilab bin ummayah


Seorang laki-laki bernama Kilab bin Umayyah bin Askar. Dia memiliki ayah dan ibu yang sudah tua. Dia menyiapkan susu untuk keduanya tiap pagi dan petang hari. Kemudian datanglah dua orang menemui Kilab, mereka membujuknya untuk pergi berperang. Ternyata Kilab tertarik dengan ajakan tersebut, lalu dia membeli seorang hamba sahaya untuk menggantikannya mengasuh kedua orang tuanya. Setelah itu Kilab pun pergi berjihad.
Suatu malam, hamba sahaya tersebut datang dan membawa gelas jatah susu petang hari kepada ibu dan bapak Kilab, ketika keduanya sedang tidur. Dia menunggu sesaat dan tidak membangunkannya lalu pergi. Di tengah malam keduanya terbangun dalam keadaan lapar, bapak Kilab berkata,
“Dua orang telah memohon kepada Kilab dengan kitabullah. Keduanya telah bersalah dan merugi. Kamu meninggalkan bapakmu yang kedua tangannya gemetar, dan ibumu tidak bisa minum dengan nikmat. Jika merpati itu bersuara di lembah Waj karena telur-telurnya, kedunya mengingat Kilab. Dia didatangi oleh dua orang yang membujuknya. Wahai hamba-hamba Allah, sungguh keduanya telah durhaka dan merugi. Aku memanggilnya lalu dia berpaling dengan menolak. Maka dia tidak berbuat yang benar. Sesungguhnya ketika kamu mencari pahala selain dari berbakti kepadaku, hal itu seperti pencari air yang memburu fatamorgana. Apakah ada kebaikan setelah menyia-nyiakan kedua orang tua? Demi bapak Kilab, perbuatannya tidak dibenarkan.”
Jika ada orang luar Madinah yang datang ke kota Madinah, Umar bin Khatab radhiallahu ‘anhu selalu menanyakan tentang berita-berita dan keadaan mereka. Umar bertanya kepada salah seorang yang datang, “Dari mana?” Orang itu menjawab, “Dari Thaif.” Umar bertanya, “Ada berita apa?” Orang itu menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki berkata (laki-laki ini menyebut ucapan bapak Kilab di atas).” Umar menangis dan berkata, “Sungguh Kilab mengambil langkah yang keliru.”
Kemudian bapak Kilab, Umaiyah bin Askar dengan penuntunnya menemui Umar yang sedang di masjid. Dia mengatakan, “Aku dicela. Kamu telah mencelaku tiada batas, dan kamu tidak tahu penderitaan yang kurasakan. Jika kamu mencelaku, maka kembalikanlah Kilab manakala dia berangkat ke Irak. Pemuda mulia dalam kesulitan dan kemudahan, kokoh dan tangguh pada hari pertempuran. Tidak, demi bapakmu, cintaku kepadamu tidaklah usang. Begitu pula harapanku dan kerinduanku kepadamu. Seandainya kerinduan yang mendalam membelah hati, niscaya hatiku telah terbelah karena kerinduan kepadanya. Aku akan mengadukan al-Faruq (maksudnya Umar bin Khattab) kepada Tuhannya yang telah menggiring jamaah haji ke tanah berbatu hitam. Aku berdoa kepada Allah dengan berharap pahala dari-Nya di lembah Akhsyabain sampai air hujan mengalirinya. Sesungguhnya al-Faruq tidak memanggil Kilab untuk pulang kepada dua orang tua yang sedang kebingungan.”
Umar menangis, lalu beliau menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari agar memulangkan Kilab ke Madinah. Abu Musa berkata kepada Kilab, “Temuilah Amirul Mukminin Umarbin Khattab.” Kilab menjawab, “Aku tidak melakukan kesalahan, tidak pula melindungi orang yang bersalah.” Abu Musa berkata, “Pergilah!”
Kilab pulang ke Madinah. Ketika Umar bertemu dengannya, beliau mengatakan, “Sejauh mana kamu berbuat baik kepada orang tuamu?” Kilab menjawab, “Aku mementingkannya dengan mencukupi kebutuhannya. Jika aku hendak memerah susu untuknya, maka aku memilih onta betina yang paling gemuk, paling sehat dan paling banyak susunya. Aku mencuci puting susu onta itu, dan barulah aku memerah susunya lalu menghidangkannya kepada mereka.”
Umar mengutus orang untuk menjemput bapaknya. Bapak Kilab datang dengan tertatih-tatih dan menunduk. Umar bertanya kepadanya, “Apa kabarmu, wahai Abu Kilab?” Dia menjawab, “Seperti yang Anda lihat wahai Amirul Mukminin.” Umar bertanya, “Apakah kamu ada kepeluan?” Dia menjawab, “Aku ingin melihat Kilab. Aku ingin mencium dan memeluknya sebelum aku mati.” Umar menangis dan berkata, “Keinginanmu akan tercapai insya Allah.”
Kemudian Umar memerintahkan Kilab agar memerah susu onta untuk bapaknya seperti yang biasa dia lakukan. Umar menyodorkan gelas susu itu kepada bapak Kilab sambil berkata, “Minumlah ini, wahai bapak Kilab.” Ketika bapak Kilab mendekatkan gelas ke mulutnya, dia berkata, “Demi Allah, aku mencium bau kedua tangan Kilab.” Umar mengatakan, “Ini Kilab, dia ada di sini. Kami yang menyuruhnya pulang.” Bapak Kilab menangis dan Umar bersama orang-orang yang hadir juga menangis. Mereka berkata, “Wahai Kilab, temani kedua orang tuamu.” Maka Kilab tidak pernah lagi meninggalkan mereka sampai wafat.



MASYA ALLAH,,,, semoga kita semua terhindar dari hal2 yg membuat allah murka,,,
INGAT...!! saudara2 ku.... ridho allah ridho orang tua kita...

amin.... semoga kita tergolong ank yg sholeh dan sholehah... ^_^

sekian catatan saya,,semoga bermanfaat
wassalammualaikum wr.wb

syukron ^_^





No comments:

Post a Comment