assalammualaikum sahabat fillah semuanya,,,
udah lama ana gak tulis catatan lagi yah ^_^
wah... sudah masuk bulan puasa :) semuanya pasti pada senang yaa,,,,?
ya,,iya lah senang,karna kita dapat berjumpa lagi di bulan yang penuh berkah ini ^_^
baiklah,,,, karna ini bulan puasa, maka saya akan membahas tentang keutamaan bulan puasa
dari puasa ke-1 sampai puasa ke-30,,, insyaallah kalo saya sempat share yaa :D
karna puasa yg pertama saya tidak menulis apa2,maka saya akan bahas tentang pahala puasa ke-2 ini ^_^
di simak yaaa,,,semoga bermanfaat
birul walidain? ada yg tau tidak? nah,,,kalo dalam bahasa indonesia nya berbakti pada orang tua.
birrul walidain adalah salah satu amal yang paling utama, yakni amal
yang memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar di sisi Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Diriwayatkan
dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Aku
bertanya kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
“Amalan apakah
yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala? Nabi shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya, “Kemudian apa?”
Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya,
“kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Jihad di jalan jalan
Allah.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/9 Fat-h dan
Muslim, no. 85).
INGAT....!!! saudara2 ku,,
setinggi apapun jabatan kalian, jangan pernah lupa bahwa kalian berasal
dari mana. kelak jika kalian sukses,, datangi orang tua kalian dan
berterimakasih lah pd mereka,, BUKAN MEREKA YANG MENDATANGI
KALIAN....!!!
seorang ibu yg rela mengorbankan nyawa buat kita,yg rela perut nya di belah demi kita..
TAPI
LIHAT..... apa yang kita balas terhadap mereka, hanya cacian yg
menyakiti hatinya. sebanyak apapun kalian membalas jasa mereka itu tidak
sebanding,sebanyak apapun uang yg kalian berikan juga tdk sebanding,
mereka tidak membutuhkan balas jasa kita,tetapi bagaimana cara kita
berbakti pd orang tua.
ada seorang sahabat rasulullah yg bertanya pd rasullulah :
"wahai rasulullah... siapakah org yg harus aku hormati? rasulullah menjawab "ibumu.. ibumu...ibumu.. dan ayahmu"
bahkan nama ibu di sebut 3x baru ayah...
MASYA ALLAH...
banyak
ank yg sadar betapa berharga org tua,,ketika org tua nya telah
meninggal dunia. jangan sampai kita menyesali semua nya ketika mereka
telah tiada,,, menangis darah pun kita di kuburan mereka,takkan mampu
mengulangi semuanya. buatlah org tua kita bangga. jadilah anak yg sholeh
dan sholehah,,,, insyaallah...
ada 3 hal yg tidak di terima amal nya selama puasa
1. anak yg tidak meminta maaf kepda org tua
2. istri yg tidak meminta maaf kpd suami
3. orang yg memutuskan tali silahturahmi..
ada sebuah kisah di zaman rasulullah,seorang anak yg berbakti pd org tua yaitu kilab bin ummayah
Seorang
laki-laki bernama Kilab bin Umayyah bin Askar. Dia memiliki ayah dan
ibu yang sudah tua. Dia menyiapkan susu untuk keduanya tiap pagi dan
petang hari. Kemudian datanglah dua orang menemui Kilab, mereka
membujuknya untuk pergi berperang. Ternyata Kilab tertarik dengan ajakan
tersebut, lalu dia membeli seorang hamba sahaya untuk menggantikannya
mengasuh kedua orang tuanya. Setelah itu Kilab pun pergi berjihad.
Suatu
malam, hamba sahaya tersebut datang dan membawa gelas jatah susu petang
hari kepada ibu dan bapak Kilab, ketika keduanya sedang tidur. Dia
menunggu sesaat dan tidak membangunkannya lalu pergi. Di tengah malam
keduanya terbangun dalam keadaan lapar, bapak Kilab berkata,
“Dua
orang telah memohon kepada Kilab dengan kitabullah. Keduanya telah
bersalah dan merugi. Kamu meninggalkan bapakmu yang kedua tangannya
gemetar, dan ibumu tidak bisa minum dengan nikmat. Jika merpati itu
bersuara di lembah Waj karena telur-telurnya, kedunya mengingat Kilab.
Dia didatangi oleh dua orang yang membujuknya. Wahai hamba-hamba Allah,
sungguh keduanya telah durhaka dan merugi. Aku memanggilnya lalu dia
berpaling dengan menolak. Maka dia tidak berbuat yang benar.
Sesungguhnya ketika kamu mencari pahala selain dari berbakti kepadaku,
hal itu seperti pencari air yang memburu fatamorgana. Apakah ada
kebaikan setelah menyia-nyiakan kedua orang tua? Demi bapak Kilab,
perbuatannya tidak dibenarkan.”
Jika ada orang luar Madinah yang datang ke kota Madinah, Umar bin Khatab
radhiallahu ‘anhu
selalu menanyakan tentang berita-berita dan keadaan mereka. Umar
bertanya kepada salah seorang yang datang, “Dari mana?” Orang itu
menjawab, “Dari Thaif.” Umar bertanya, “Ada berita apa?” Orang itu
menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki berkata (laki-laki ini menyebut
ucapan bapak Kilab di atas).” Umar menangis dan berkata, “Sungguh Kilab
mengambil langkah yang keliru.”
Kemudian bapak Kilab, Umaiyah bin
Askar dengan penuntunnya menemui Umar yang sedang di masjid. Dia
mengatakan, “Aku dicela. Kamu telah mencelaku tiada batas, dan kamu
tidak tahu penderitaan yang kurasakan. Jika kamu mencelaku, maka
kembalikanlah Kilab manakala dia berangkat ke Irak. Pemuda mulia dalam
kesulitan dan kemudahan, kokoh dan tangguh pada hari pertempuran. Tidak,
demi bapakmu, cintaku kepadamu tidaklah usang. Begitu pula harapanku
dan kerinduanku kepadamu. Seandainya kerinduan yang mendalam membelah
hati, niscaya hatiku telah terbelah karena kerinduan kepadanya. Aku akan
mengadukan al-Faruq (maksudnya Umar bin Khattab) kepada Tuhannya yang
telah menggiring jamaah haji ke tanah berbatu hitam. Aku berdoa kepada
Allah dengan berharap pahala dari-Nya di lembah Akhsyabain sampai air
hujan mengalirinya. Sesungguhnya al-Faruq tidak memanggil Kilab untuk
pulang kepada dua orang tua yang sedang kebingungan.”
Umar
menangis, lalu beliau menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari agar
memulangkan Kilab ke Madinah. Abu Musa berkata kepada Kilab, “Temuilah
Amirul Mukminin Umarbin Khattab.” Kilab menjawab, “Aku tidak melakukan
kesalahan, tidak pula melindungi orang yang bersalah.” Abu Musa berkata,
“Pergilah!”
Kilab pulang ke Madinah. Ketika Umar bertemu
dengannya, beliau mengatakan, “Sejauh mana kamu berbuat baik kepada
orang tuamu?” Kilab menjawab, “Aku mementingkannya dengan mencukupi
kebutuhannya. Jika aku hendak memerah susu untuknya, maka aku memilih
onta betina yang paling gemuk, paling sehat dan paling banyak susunya.
Aku mencuci puting susu onta itu, dan barulah aku memerah susunya lalu
menghidangkannya kepada mereka.”
Umar mengutus orang untuk
menjemput bapaknya. Bapak Kilab datang dengan tertatih-tatih dan
menunduk. Umar bertanya kepadanya, “Apa kabarmu, wahai Abu Kilab?” Dia
menjawab, “Seperti yang Anda lihat wahai Amirul Mukminin.” Umar
bertanya, “Apakah kamu ada kepeluan?” Dia menjawab, “Aku ingin melihat
Kilab. Aku ingin mencium dan memeluknya sebelum aku mati.” Umar menangis
dan berkata, “Keinginanmu akan tercapai insya Allah.”
Kemudian
Umar memerintahkan Kilab agar memerah susu onta untuk bapaknya seperti
yang biasa dia lakukan. Umar menyodorkan gelas susu itu kepada bapak
Kilab sambil berkata, “Minumlah ini, wahai bapak Kilab.” Ketika bapak
Kilab mendekatkan gelas ke mulutnya, dia berkata, “Demi Allah, aku
mencium bau kedua tangan Kilab.” Umar mengatakan, “Ini Kilab, dia ada di
sini. Kami yang menyuruhnya pulang.” Bapak Kilab menangis dan Umar
bersama orang-orang yang hadir juga menangis. Mereka berkata, “Wahai
Kilab, temani kedua orang tuamu.” Maka Kilab tidak pernah lagi
meninggalkan mereka sampai wafat.
MASYA ALLAH,,,, semoga kita semua terhindar dari hal2 yg membuat allah murka,,,
INGAT...!! saudara2 ku.... ridho allah ridho orang tua kita...
amin.... semoga kita tergolong ank yg sholeh dan sholehah... ^_^
sekian catatan saya,,semoga bermanfaat
wassalammualaikum wr.wb
syukron ^_^